Minggu, 07 Juni 2015

Business Process Re-Engineering: Re-design proses pembuatan SOP di Fakultas Teknik UI

Sesuai judulnya, maka dalam hal ini saya akan membahas salah satu tugas kelompok, yaitu re-design pembuatan SOP di FTUI. Tahapan yang kami lakukan adalah: mencari prosedur pembuatan SOP yaitu dengan metode wawancara, kemudian membuat business process tersebut beserta flowchartnya, dan terakhir akan memetakan proses yang tidak efektif. Dari hasil pemetaan kami, terdapat proses yang tidak efektif yaitu adanya surat perintah pembuatan SOP setelah perumusan SOP selesai (sudah dirumuskan lalu ada surat perintah lagi?), tahapan persiapan audit internal, dan eksternal yang seharusnya sudah dapat dipersiapkan bersama dengan tahapan sebelumnya. Karena itu, untuk improvement, kami pun memotong proses surat perintah tersebut, lalu menggabungkan dua proses persiapan audit menjadi satu, agar lebih efektif. Diharapkan proses to-be atau proses setelah improvement ini dapat mempercepat pembuatan SOP di FTUI.

Business Process Re-Engineering: Simulasi bangun pagi sampai ke kampus

Business Process merupakan sebuah urutan-urutan proses yang terjadi dalam suatu kegiatan. Seperti salah satunya, kegiatan bangun pagi dari rumah sampai ke kampus. Kedengarannya sederhana, namun ternyata banyak urutan proses yang terjadi. Misalkan: saat bangun pagi hari, lalu mengecek jam. Akan ada sebuah kondisi, dimana apabila jam masih belum pukul 06.00, maka akan tidur lagi (anggap kuliah jam 08.00 sehingga pukul 06.45 paling tidak sudah harus berangkat). Lanjut kemudian ke proses mandi, makan pagi, dan kemudian perjalanan ke kampus menggunakan kereta. Ada dua rute kereta: Jakarta-Bogor dan Jakarta-Bekasi. Kondisi normalnya, apabila ingin ke kampus maka menggunakan kereta Jakarta-Bogor. Akan tetapi apabila sudah telat, maka akan naik Jakarta-Bekasi dan transit di Manggarai lalu berharap ada kereta ke Bogor yang lebih cepat. Sampai kemudian sampai di stasiun, ada lagi pilihan naik bis kuning atau ojek. Seluruh proses tersebut dibuat dalam software Oracle BPM dan disimulasikan.

Database Asrama Mahasiswa

Database merupakan sebuah hal yang penting dalam information system. Dalam hal ini, setiap entitas yang menerapkan sebuah sistem informasi yang baik, tentunya harus memiliki database dari barang/kegiatannya dengan baik. Database ini mampu menyimpan seluruh data sesuai kebutuhan, baik data pelanggan, transaksi, ataupun data barang-barang yang ada. Pada database asrama mahasiswa di UI ini, terdapat database kamar yang ada di asrama, database penghuninya yang ada sekarang, database tanggal masuk/akan keluar dari setiap penghuni, dan juga database pembayaran kamar. Setiap database akan di link sehingga akan ada relasi antar database. Setelah itu, ada juga query yang berfungsi untuk mencari data-data yang dibutuhkan. Misalkan, akan dicari mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara, maka dapat dicari dari kolom Asal daerah yang ada di tabel penghuni. Dengan adanya database ini, diharapkan operasional asrama lebih teratur dan baik.

Database Catering Pesawat

Sesuai tugas yang telah diberikan sebelumnya, saya akan membahas tugas mengenai database catering pesawat ini. Pada umumnya, database catering pesawat memiliki persamaan dengan catering biasa. Terdapat berbagai jenis menu yang ditawarkan, lalu ada paket-paket yang terdiri dari beberapa menu, dan juga masing-masing mempunyai harga berbeda. Akan tetapi, pada catering pesawat biasanya paket yang ditawarkan agak berbeda. Ada satu jenis makanan, satu jenis snack (biasanya berupa kue-kue), satu jenis buah, dan minuman. Pengirimannya pun berbeda, apabila catering makanan mengirim biasanya sekali sehari, catering pesawat diwajibkan mengirim setiap kali ada pesanan, yaitu satu untuk setiap pesawat. Dengan demikian, jumlah makanannya lebih banyak dan lebih bervariasi setiap harinya. Untuk itu, dalam pembuatan database, dibuat database item yang dijual, data pelanggan (maskapai penerbangan),data  transaksi, data karyawan, supplier, dan jam pengantaran.

Computing Communication Resources

Apabila membaca judul diatas, apakah yang terbayang di benak Anda? Dalam bab ini, dibahas mengenai resource atau sumber daya dari teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa diantaranya adalah komputer dengan komponen-komponennya, peranti lunak (software), jaringan komunikasi, dan sistem yang digunakan. Ada beberapa bagian, yaitu yang pertama adalah pengetahuan dari komponen komputer, lalu pengetahuan perangkat komputasi, implikasi dari kemajuan teknologi informasi, sumber daya input dan outputnya, pembahasan keunggulan software, perbedaan bermacam-macam jaringan komputer, perbedaan sistem telepon dan komputer, pengetahuan tentang protokol, dan terakhir perbedaan intranet, extranet, dan internet. Dibahas juga tentang para pengguna komputer yang dapat masuk ke jaringan-jaringan komputer lain dan melakukan berbagai aktivitas pencurian data/perusakan sistem, yang kita sebut hacker.

CASE Tool For Object-Relational Databases Designs

Pada tahun 1999, versi standar SQL mempresentasikan fitur baru untuk memanipulasi objek dalam relational database yang sejak itu disebut Object Relational Database Management System (ORDBMS). Setelah itu, muncul berbagai software ORDBMS seperti Erwin, DBDesigner, DB-Main, dan lainnya. Pada jurnal ini, akan dipresentasikan sebuah tool CASE (Computer-Aided Software Engineering) yang dapat digunakan dalam sebuah perusahaan untuk desain object-relational database. Tool CASE ini akan dibuat sebagai extension/tambahan dalam tool ArgoUML. Dengan adanya elemen tambahan tersebut, akan tersedia lebih banyak sumberdaya yang dapat memanipulasi objek di dalam relational database. CASE sendiri menggunakan kode SQL:2003 dan menerjemahkan kode SQL tersebut kedalam bahasa Oracle 11g. Skema yang digunakan adalah skema grafik logika. CASE tool diharapkan dapat lebih baik dibanding tools yang ada saat ini,

Senin, 09 Maret 2015

Management of business process reengineering projects: a case study

Business Process Reengineering (BPR) adalah sebuah proyek yang dilakukan oleh perusahaan yang menginginkan perubahan radikal pada performanya. BPR menurut Hammer & Champy (1993) didefinisikan sebagai pemikiran dan desain ulang dari proses bisnis secara fundamental untuk mencapai peningkatan hal kunci dalam pengukuran performa, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan. Pada kasus di jurnal ini, perusahaan yang menjadi objek adalah perusahaan multinasional di bidang engineering yang memiliki pabrik di Jerman, Amerika Serikat, Asia, dan Amerika Selatan. Tantangan untuk menerapkan BPR pada perusahaan tersebut adalah struktur BOM yang berbeda-beda, jam kerja, budaya kerja, lingkungan kerja, budaya vendor, dan proses yang berbeda-beda pada setiap wilayah. Adapun faktor kunci kesuksesan proyek BPR bergantung pada: integrasi manajemen, ruang lingkup, sumber daya manusia, komunikasi, resiko, waktu, biaya, dan kualitas.