Senin, 09 Maret 2015

Management of business process reengineering projects: a case study

Business Process Reengineering (BPR) adalah sebuah proyek yang dilakukan oleh perusahaan yang menginginkan perubahan radikal pada performanya. BPR menurut Hammer & Champy (1993) didefinisikan sebagai pemikiran dan desain ulang dari proses bisnis secara fundamental untuk mencapai peningkatan hal kunci dalam pengukuran performa, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan. Pada kasus di jurnal ini, perusahaan yang menjadi objek adalah perusahaan multinasional di bidang engineering yang memiliki pabrik di Jerman, Amerika Serikat, Asia, dan Amerika Selatan. Tantangan untuk menerapkan BPR pada perusahaan tersebut adalah struktur BOM yang berbeda-beda, jam kerja, budaya kerja, lingkungan kerja, budaya vendor, dan proses yang berbeda-beda pada setiap wilayah. Adapun faktor kunci kesuksesan proyek BPR bergantung pada: integrasi manajemen, ruang lingkup, sumber daya manusia, komunikasi, resiko, waktu, biaya, dan kualitas.

THE IMPACT OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS (MIS) TECHNOLOGIES ON THE QUALITY OF SERVICES PROVIDED AT THE UNIVERSITY OF TABUK

Jurnal ini merupakan sebuah penelitian yang mempelajari dampak dari Management Information System pada kualitas pelayanan yang disediakan di Universitas Tabuk dari perspektif karyawannya. Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan pentingnya mengadopsi teknologi sistem informasi yang lebih baik agar pelayanan di Universitas Tabuk semakin baik. Metode yang dilakukan adalah dengan kuesioner yang didesain untuk membuktikan hipotesis yang dibuat. Hipotesis utama adalah tidak ada dampak yang signifikan dari penerapan sistem informasi di Universitas Tabuk. Setelah menyebarkan kuesioner ke sampel di Universitas Tabuk, didapatkan hasil bahwa hipotesis utama ditolak, yang berarti ada dampak signifikan dari penerapan sistem informasi di Universitas Tabuk. Selain itu, hasil yang didapat juga menunjukkan bahwa pendapat karyawan Universitas Tabuk pada sistem informasi berada pada level yang positif.

Formalising ERP Selection Criteria

Perusahaan berskala kecil-menengah pada umumnya mengalami kesulitan saat memutuskan menggunakan ERP tetapi tidak tahu harus memilih yang mana. Pada jurnal ini, dikembangkan sebuah metode pemilihan ERP dengan nama SHERPA. SHERPA terdiri dari 5 fase, yaitu: 1) mempelajari strategi dan business process perusahaan. 2) Mencari kandidat dan seleksi pertama. 3) Menggali lebih dalam masing-masing kandidat. 4) Analisis dan presentasi dari kandidat, kunjungan ke tempat. 5) Keputusan akhir, negosiasi, dan perencanaan ke depan. Pada jurnal ini, dibahas juga sebuah studi kasus pada perusahaan Magic di Spanyol. Terdapat metode pemilihan ERP menggunakan SHERPA yang diformalisasi secara algoritma menggunakan bahasa NoFun. Berdasarkan bahasa NoFun, ada beberapa kriteria formalisasi yang digolongkan ke dalam dua bagian besar: functionality dan technical aspects. Dalam bahasa NoFun pun disusun algoritma mulai dari pemilihan kandidat sampai kepada keputusan akhir.

B2B e-Commerce Adoption by the Grocery Industry in Developing Countries: Indonesia versus Bahrain

Negara berkembang tertinggal dalam hal penerapan teknologi Business to Business e-Commerce (B2B EC) dibandingkan negara maju. Jurnal ini membandingkan penerapan B2B EC pada industri grosir di dua negara berbeda, yaitu Indonesia dan Bahrain. Ada beberapa sistem yang dibahas, yaitu Barcode, EDI (Electronic Data Interchange), VMI (Vendor Managed Inventory), EVD (Electronic Voucher Distribution), CPFR (Collaborative Planning Forecasting and Replenishment). Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan, industri grosir di Indonesia jauh lebih maju dalam menerapkan B2B EC daripada Bahrain. Rata-rata perusahaan Indonesia sudah menggunakan Barcode dan EDI, sebagian menggunakan VMI dan CPFR, sedangkan di Bahrain hanya dua yang menggunakan EDI dan tidak ada yang menggunakan VMI maupun CPFR. Faktor yang mempengaruhi adalah perbedaan kondisi sosial, budaya, kultur, politik, dan yang terutama adalah struktur industri yang berujung kepada tingkat kepercayaan.